ASKEP
PRE DAN POST
PEMBEDAHAN TELINGA
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0«!$#Ç`»uH÷q§9$#OÏm§9$#...
Segala Puji bagi Sang Kholik yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas KMB
I, tanpa nikmat sehat yang diberikan oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan
mampu untuk menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, semoga atas ijin Allah SWT penulis dan teman-teman
semua akan mendapatkan syafaatnya nanti.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman dan kerabat semua yang turut serta dalam penulisan makalah
ini, baik dari segi ide, kreatifitas, dan usaha. Tanpa ada bantuan dari
teman-teman semua, mungkin penulis akan mengalami hambatan dalam penulisan
makalah ini.
Menjamurnya
masalah kesehatan di lingkungan kita saat ini tidak dapat dipandang sebagai hal
yang ringan dan hanya dipandang sebelah mata, kesehatan baik dari segi jasmani
dan rohani begitu penting untuk kelangsungan hidup manusia.Pada makalah ini,
penulis mencoba mengulas salah satu dari masalah kesehatan yang ada saat ini,
dengan pertimbangan bahwa topik yang diangkat merupakan sebuah topik yang
menarik dan perlu dipelajari, yaitu dengan judul Askep Pre Dan Post Pembedahan Telinga.
.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bermanfaat untuk perbaikan makalah agar menjadi lebih bermanfaat untuk kita
semua.
Wonosobo,
21 November 2012
Penulis,
A. Konsep
dasar pembedahan telinga
Kebanyakan
pembedahan telinga untuk orang dewasa sebagai tindakan untuk :
1. Otoslerosis. Kondisi dimana stapes
menjadi terfiksasi pada jendela oval sebagai akibat pertumbuhan berlebihan dari
tulang labirin. Ke dua telinga terganggu, tetapi dalam laju yang berbeda.
2. Memperbaiki peurunan pendengaran
seensori neoral
Tipe-tipe pembedahan
telinga adalah:
1. Impletasi koklear. Adalah alat tipe
elektroda secara pembedahan di inplantasikan di koklea untuk memungkinkan untuk
suatu derajat pendengaran untuk orang yang menderita ketulian sensoria. Alat di
hubungkan dengan mikrofon eksternal dimana pasien menggunakannya di belakang
telinga.
2. Stapidektomy. Prosedur diman stapes
diangkat dan di gantikan dengan prostesis untuk memperbaiki pendengaran pasien
yang menderita otoslerosis.
B.
Fokus Pengkajian pre operasi :
Data Subyektif :
Tanda-tanda dan gejala utama infeksi ekstrena dan media adalah neyeri serta
hilangnya pendengaran. Data harus disertai pernyataan mengenai mulai serangan,
lamanya, tingakt nyerinya. Rasa nyeri timbul karena adanya tekanan kepada kulit
dinding saluran yang sangat sensitif dan kepada membran timpani oleh cairan
getah radang yang terbentuk didalam telinga tengah. Saluran eksterna yang penuh
dan cairan di telinga tengah mengganggu lewatnya gelombang suara, hal ini
menyebabkan pendengaran berkurang.
Penderita dengan infeksi telinga perlu ditanya apakah ia mengerti tentang
cara pencegahannya.
Data Obyektif :
Telinga eksterna dilihat apakah ada cairan yang keluar dan bila ada harus
diterangkan. Palpasi pada telinga luar menimbulkan nyeri pada otitis eksterna
dan media.
Pengkajian dari
saluran luar dan gedang telinga (membran timpani). Gendang telinga sangat
penting dalam pengkajian telinga, karena merupakan jendela untuk melihat proses
penyakit pada telinga tengah. Membran timpani yang normal memperlihatkan warna
yang sangat jelas, terlihat ke abu-abuan. Terletak pada membran atau terlihat
batas-batasnya. Untuk visulaisasi telinga luar dan gendang telinga harus
digunakan otoskop.
Bagian yang masuk ke telinga disebut speculum (corong) dan dengan ini
gendang telinga dapat terlihat, untuk pengkajian yang lebih cermat perlu
dipakai kaca pembesar. Otoskop dipakai oleh orang yang terlatih, termasuk para
perawat.
C.
Diagnosa Keperawatan
1.
Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran.
Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang.
Kriteria hasil :
·
Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai).
·
Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa
lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.
Intervensi Keperawatan :
1. Dapatkan apa metode komunikasi
yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan oleh staf
dan klien, seperti :
·
Tulisan
·
Berbicara
·
Bahasa isyarat
2. Kaji kemampuan untuk menerima
pesan secara verbal.
a. Jika ia dapat mendegar pada
satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga
yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan keras).
·
Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu.
·
Dekati klien dari sisi telinga yang baik.
b. Jika klien dapat membaca
ucapan :
·
Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas.
·
Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat
membaca bibi anda.
c. Perkecil distraksi yang dapat
menghambat konsentrasi klien.
·
Minimalkan percakapan jika klien
kelelahan atau gunakan komunikasi tertulis.
·
Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.
d. Jika ia hanya mampu bahasa
isyarat, sediakan penerjemah. Alamatkan semua komunikasi pada klien, tidak
kepada penerjemah. Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsung berbicara
kepada klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah.
3. Gunakan faktor-faktor yang
meningkatkan pendengaran dan pemahaman.
·
Bicara dengan jelas, menghadap individu.
·
Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.
·
Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.
·
Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan
jawaban lebih dari ya dan tidak.
Rasional :
1.
Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode
yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien.
2.
Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima
dengan baik oleh klien.
3.
Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan klien dapat
berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesan perawat secara tepat.
2.
Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dnegan obstruksi, infeksi di
telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.
Tujuan : Persepsi / sensoris baik.
Kriteria hasil.
·
Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaran samapi pada
tingkat fungsional.
Intervensi Keperawatan :
- Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat.
- Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh.
- Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.
- Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).
Rasional :
- Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan/ketulian, pemakaian serta perawatannya yang tepat.
- Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.
- Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak secara permanen.
- Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga infeksi akan berlanjut.
3.
Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis, anestesi,
nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan penurunan pendengaran lebih besar setelah
operasi.
Tujuan : Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
·
Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekuatirannya.
·
Respon klien tampak tersenyum.
Intervensi Keperawatan :
- Jujur kepada klien ketika mendiskusikan mengenai kemungkinan kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam berkomunikasi.
- Berikan informasi mengenai kelompok yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien.
- Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang dapat membantu klien.
Rasional :
- Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.
- Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat.
- Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.
- Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu klien.
- Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang dapat mendukung dia untuk berkomunikasi.
D. Fokus pengkajian pasca operasi
A.
Penkajian data dasar
1. Inspeksi balutan telinga
2. Kaji terhadap nyeri dan mual
3. Kaji ketajaman pendengaran
B.
Diagosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan faktor pembedahan telinga
Tujuan
a. Pasien mendemostrasikan berkurangnya ketidaknyamanan
b. Eskpresi wajah rileks
c. Pasien tidak merintih
Intervensi
1. Mempertahankan tirah baring dengan posisi kepala agak ditinggikan
2. Berikan analgesik yang diresepkan dokter
3. Berikan antiemetik yang diresepkan dokter
4. Ajarkan tehnik relaksasi
5. Kolaborsi dengan dokter bila nyeri menetap atau memburuk
Rasional
1. Peninggian drainase sehingga menurunkan bengkak
2. Anlgesik memblok rasa nyeri
3. Muntah meningkatkan tekanan pada tuba eustachia yang meningkatkan
ketidaknyamanan telinga.
4. Dengan relaksasi akan merenggangkan saraf sehingga nyeri berkurang
5. Kolaborasi untuk mengetahui kondisi pasien
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan
sekunder terhadap pembedahan
telinga
Tujuan
1. Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
2. Suhu kembali normal (36,5-37 c)
3. Tidak ada rabas telinga purulen
Intervensi
1. Pantau suhu, telinga terhadap drainase, tingkat kenyamanan
2. Ganti sumbu telinga sesuai ketentuan dengan kewaspadaan umum dan
tehnik aaseptik (melalui cuci tangan sebelum dan sesudah peawatan pasien
menggunakan sarung tangan )
3. Konsul dokter bila demam, peningkatan nyeri telinga, drainase
berlebihan dari telinga
4. Berikan antibiotik sesuai terapi
Rasional
1. Untuk mendeteksi adanya tanda-tanda infeksi
2. Mencegah kontaminasi silang dan resiko penyebaran bakteri
3. Kolaborasi untuk mengetahui kondisi pasien
4. Terapi antibiotik membantu mengatasi organisme inefektif yang di
identifikasi melalui kultur
3. Perubahan pola persepsi sensori berhubungan dengan penurunan pendengaran
sekunder terhadap pembedahan telinga.
Tujuan
1. Pasien menyangkal perasaan isolasi
2. Pasien melaporkan kebutuhan yang telah terpenuhi dengan adekuat
Intervensi
1. Hadapi pasien bila bicara dengan perlahan dan jelas
2. Beri pensil dan papan untung menulis pesan pesan bila diperlukan
Rasional
1. Beberapa pasien dapat membaca bibir
2. Untuk mempermudah komunikasi
4.
Resiko tinggi terhadap kerusakan
penatalaksanaan pemeliharaan di rumah berhubungan dengan kurag pengetahuan
Tujuan
1. Pasien melakukan dengan benar keterampilan merawat diri
2. Mengungkapkan kepuasan dengan rencana perawatan di rumah
Intervensi
1. Berikan instruksi tertulis untuk perawatan
2. Ajarkan perawatan telinga yang tepat
3. Jamin pasien mempunyai bahan dan resep obat-obatan untuk merawat
telinga
Rasional
1. Instruksi verbal lebih mudah di lupakan
2. Penyuluhan penting untuk menjamin pemulihan
3. Untung menjamin pemulihan yang aman dan nyaman
E. EVALUASI
Evaluasi dengan pasien pre dan post pembedahan telinga :
1. Gangguan
komunikasi berkurang
2. Persepsi /
sensoris baik
3. Rasa cemas klien
akan berkurang/hilang
4. Pasien mendemostrasikan berkurangnya ketidaknyamanan
5. Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
6. Pasien menyangkal perasaan isolasi
7. Pasien melakukan dengan benar keterampilan merawat diri
DAFTAR PUSTAKA
Dunna, D.I. Et al.
1995. Medical Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach
2 nd Edition : WB Sauders.
Rothrock, C. J.
2000. Perencanaan Asuhan Keperawatan
Perioperatif. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat
& Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu
Bedah. EGC : Jakarta.
Soepardi, Efiaty
Arsyad & Nurbaiti Iskandar. 1998.
Buku Ajar Ilmu penyakit THT. FKUI : Jakarta
Playzee - YouTube - Videosl
BalasHapusPlayzee. Vimeo.com Video Slots. Videoslots. Watch. Highlights. 1. VideoSlots. Stream. Videoslots. Watch. Highlights. Watch. Highlights. Watch. Highlights. Watch. Highlights. Watch. Highlights. Watch. Highlights. Watch. Highlights. youtube converter to mp3 Watch. Highlights.