LAPORAN
PENDAHULUAN
KEPERAWATAN JIWA
DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
ISOLASI
SOSIAL : MENARIK DIRI
Disusun oleh :
Lutfy
Nooraini
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Isolasi
sosial adalah keadaan kesepian yang dialami seseorang karena orang lain
dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya (Townsend, M.C,
1998 : 152).
Isolasi
sosial merupakan keadaan dimana individu atau kelompok megalami atau merasakan
kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tapi
tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenitto, L.J, 1998 : 381).
Perilaku
menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain. (Rawlins. 1993, dikutip dari Budi Anna,
K).
B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
Stressor yang
dapat mengakibatkan terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh faktor
internal dan eksternal meliputi :
1. Stressor Sosial Budaya
Stressor sosial
budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya penurunan
stabilitas keluarga seperti : perceraian, perpisahan dengan orang tercinta,
kesepia karena ditinggal jauh, dirawat dirumah sakit atau penjara.
2. Stressor Biokimik
Teori Dopamin :
kelebihan dopamin pada mesokortisol dan mesolimbik serta saraf dapat merupakan
indikasi terjadinya skizofrenia.
3. Stressor Biologis dan Lingkungan Sosial
Beberapa
penelitian membuktikan bahwa kasus skizofrenia sering terjadi akibat interaksi
antara individu, lingkungan maupun biologis
4. Kecemasan yang tertinggi akan menyebabkan
turunnya kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. Ego pada klien
psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi stres. Hal ini berkaitan
dengan adanya masalah serius ibu dan anak pada fase gimbiotik, sehingga
perkembangan psikologis individu terhambat.
5. Hubungan Ibu dan Anak
Ibu dengan
kecemasan tinggi akan mengkomunikasikan kecemasannya pada anak.
6. Dependen Versus interdependen
Hal ini sering
membatasi anak dapat menimbulkan konflik, disatu sisi ingin mandiri.
C.
MANIFESTASI
KLINIS
Menurut
Townsend, M.C ( 1998 : 152-153 ) dan Carpenitto, L.J ( 1998 : 382 ) Isolasi
sosial menarik diri sering ditemukan adanya tanda dan gejala sebagai berikut :
1. Data
Subjektif
Sukar didapati jika klien menolak berkomunikasi.
Beberapa data subjektifnya adalah menjawab pertanyaan dengan singkat seperti
kata “iya” dan ‘tidak”
2. Data
Objektif
a. Tampak
menyendiri dalam ruangan.
b. Tidak
berkomunikasi, menarik diri.
c. Tidak
melakukan kontak mata.
d. Tampak
sedih, afek datar.
e. Posisi
meringkuk ditempat tidur dengan punggung menghadap kepintu.
f. Adanya
perhatian dan tindakan yang tidak sesuai atau imatur dengan perkembangan
usianya.
g. Kegagalan
untuk berinteraksi dengan orang lain di dekatnya.
h. Kurang
aktivitas fisik dan verbal.
i.
Tidak mampu membuat
keputusan dan berkonsentrasi.
j.
Mengekspresikan
perasaan kesepiaan dan penolakan diwajahnya.
D.
POHON
MASALAH
Resiko perubahan
persepsi sensori : halusinasi (
Akibat )
Isoalasi sosial
: menarik diri ( Core Problem )
Gangguan
konsep diri : harga diri rendah ( Penyebab )
E.
PENATALAKSANAAN
1.
Penatalaksanaan
perindividu : melatih interaksi dengan orang lain.
2.
Farmakoterapi :
ü Noprenia 2
mg 2x1
ü Thryhexilphemidye 2 mg 2x1
ü Chlorpromazine 100
mg 1x1
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi
2.
Isolasi Sosial : Menarik Diri
3.
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri
Rendah
G. FOKUS INTERVENSI
Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang
lain
Tujuan Khusus :
1.
Klien dapat membina hubungan saling
percaya.
Kriteria Hasil : Ekspresi wajah bersahabat, mau
berkenalan, ada kontak mata, bersedia menceritakan perasaan.
Intervensi :
a.
Bina hubungan saling percaya
dengan klien menggunakan komunikasi terapeutik.
b.
Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya.
c.
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
2.
Klien mampu menyebutkan penyebab
menarik diri.
Kriteria Hasil : Klien mampu menyebutkan minimal
satu penyebab menarik diri.
Intervensi :
a.
Tanyakan pada klien tentang orang
yang paling dekat dengan klien.
b.
Tanyakan pada klien apa yang
membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut.
c.
Diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul.
d.
Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan.
3.
Klien mampu menyebutkan keuntungan
berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
Kriteria hasil : Klien mampu menyebutkan keuntungan
berhubungan sosial.
Intervensi :
a.
Tanyakan pada klien tentang
manfaat hubungan sosial dan kerugian menarik diri.
b.
Diskusikan bersama klien manfaat
berhubunga sosial dan kerugian menarik diri.
c.
Beri pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan perasaannya.
4.
Klien dapat melaksanakan hubungan
sosial secara bertahap dengan perawat, klien.
Kriteria Hasil : Klien dapat melaksanakan hubungan
sosial secara bertahap dengan perawat, klien.
Intervensi :
a.
Observasi perilaku klien saat
berhubungan sosial
b.
Beri motivasi dan bantu klien
untuk berkomunikasi dengan perawat dan klien.
c.
Libatkan klien dalam terapi
aktivitas kelompok sosialisasi.
d.
Diskusikan jadwal harian yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien berkomunikasi.
e.
Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat.
f.
Beri reinforement positif terhadap
kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
5.
Klien mampu menjelaskan
perasaannya setelah berhubungan sosial.
Kriteria Hasil : Klien dapat menjelaskan perasaannya
setelah berhubungan sosial dengan orang lain.
Intervensi :
a.
Diskusikan dengan klien tentang
perasaannya setelah berhubungan sosial dengan orang lain, kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,
Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Alih Bahasa : Yasmin Asih, Edisi
6, EGC, Jakarta, 1998
Keliat,
B. A., Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta, 1999
Rawlins,
R.P. & Patricia Evans Heacock, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, 2 nd
Edition, Mosby Year Book, St. Louis, 1993
Towsend, Mary C., Buku Saku Diagnosa Keperawatan
Psikiatri Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan, Alih Bahasa : Novy Helena C.D.,
Edisi 3, EGC, Jakarta, 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar