LAPORAN PENDAHULUAN DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT PADA TELINGA LUAR
Disusun
oleh:
Lutfy Nooraini
KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0«!$#Ç`»uH÷q§9$#OÏm§9$#...
Segala Puji bagi Sang Kholik yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Ilmu Penyakit Dalam, tanpa nikmat sehat yang diberikan oleh-Nya sekiranya
penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, semoga atas ijin Allah SWT
penulis dan teman-teman semua akan mendapatkan syafaatnya nanti.
Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman dan kerabat semua yang turut serta dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi ide, kreatifitas, dan usaha. Tanpa ada
bantuan dari teman-teman semua, mungkin penulis akan mengalami hambatan dalam
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan makalah agar
menjadi lebih bermanfaat untuk kita semua.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit ini sering di jumpai pada daerah-daerah
yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering.
Patogenesis dari kasus gangguan telinga luar sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti mengemukakan
faktor pencetus dari penyakit.Ini seperti Branca (1953) mengatakan bahwa
berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk
(1984) menganggap bahwa keadaan panas,lembab dan trauma
terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting
untuk terjadinya otitis eksterna.
Howke dkk (1984) mengemukakan pemaparan
terhadap air dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan terjadi otitis
eksterna baik yang akut maupun kronik. Penulis akan membahas tentang kasus
gangguan telinga luar. Penyakit ini sering ditemukan pada pasien di bidang telinga, hidung dan
tenggorokan. Nan Sati CN dalam penelitiannya di RS.Sumber Waras/FK
UNTAR Jakarta mulai 1 Januari 1980 sampaidengan 30 Desember 1980 mendapatkan
1.370 penderita baru dengan diagnosis kasus gangguan telinga luar yang terdiri dari 633 pria dan 737wanita.
Umumnya penderita datang ke RumahSakit
dengan keluhan rasa sakit pada telinga, terutama bila daun telinga disentuh dan
waktu mengunyah. Bila peradangan ini tidak di obati secara adekuat maka
keluhan- keluhan seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret yang
berbau akan menetap
B. TUJUAN
Setelah membaca makalah ini di harapkan mahasiswa dapat :
1. Mengatahui penyakit-penyakit
pada telinga luar
2. Mengetahui tanda dan gejala
pada penyakit telinga luar
3. Mengetahui perawatan dan
pengobatan pada penyakit telinga luar
BAB II
KONSEP DASAR
A.
ANATOMI
TELINGA LUAR
Telinga bagian luar terdiri:
1.
Daun telinga
2.
Liang telinga.
Kerangka daun telinga dan sepertiga terluar
liang telinga luar dibentuk oleh tulang rawan yang elastis, dengan kulit yang
meliputinya melekat sangat erat pada tulang rawan tersebut
Kulit
pada jaringan tulang rawan ini mengandung jaringan subkutan, rambut dan
kelenjar serumen. Kulit yang meliputi
bagian tulang liang telinga sangat tipis dan melekat pada periosteum tanpa rambut maupun kelenjar. Keadaan anatomi
ini menyebabkan serumen atau furunkel hanya terbentuk atau terjadi pada bagian
luar liang telinga, sedangkan proses atresia tulang terjadi di sepertiga dalam
liang telinga.
SERUMEN
Serumen
merupakan hasil sekresi kelenjar serumen yang terdapat pada bagian tulang rawan
telinga. Jumlah serumen yang terbentuk dan konsistensinya sangat bervariasi.
GAMBARAN KLINIS
Adanya
serumen , walaupun merupakan sekresi yang normal, dapat menyebabkan gangguan
pendengaran, nyeri telinga, keluarnya cairan, dan vertigo. Jumlah dan
konsistensinya beragam, sehingga banyak orang harus membersihkan telinganya
(mengirigasi) pada saat-saat tertentu secara teratur.
1.
Serumen
lunak
Serumen
yang lunak dapat dikeluarkan dengan mudah dengan memakai aplikator yang dibalut
dengan kapas.
2.
Serumen
keras
Serumen yang keras sebaiknya di lunakkan lebih dahulu sebelum
dikeluarkan . liang telinga diteteai dengan larutan sabun 10%. Larutan tersebut
akan meresap kedflam serumen yang dibiarkan selama 20 menit. Kemudian
dikeluarkan dan diperiksa untuk memastikan apakah telinga telah bersih dari
serumen tanpa menimbulkan kerusakan pada gendang telinga, meskipun telinga luar
dan gendang teliinga tampak agak kemerhan.
3.
Serumen
sangat keras
Serumen yang sangat keras perlu dilunakkan selama lima hari sebelum
dikeluarkan. Hal ini dilakukan oleh penderita dengan obat yang diberikan oleh
dokter dengan cara meneteskannya.
4.
Pengangkatan
serumen dengan anestesia umum
Kadang-kadang diperlukan apabila kita gagal membersihkan dengan
cara irigasi. Irigasi yang dilakukan pada telinga yang terisi penuh dengan
serumen keras dapat meniimbulkan rasa nyeri hebat.
Dalam keadaan
seperti ini dipeerlukan anestesi umum lebih-lebih bila serumen yang keras
tersebut dibungkus oleh lapiisan keratin.
B.
PENYAKIT-PENYAKIT TELINGA LUAR
1.
BENDA
ASING
Seorang
anak mungkin memasukkan sesuatu kedalam telinganya sewaktu bermain. Sering
didapati merjan atau manik-manik,
plastik, dan potongan pensil didalam telinga anak. Benda asing tersebut
tidak menimbulkan gejala.
PENGOBATAN
Dengan
melakukan irigasi biasanya benda sasing didalam telinga dapat dikeluarkan ,
kecuali apabila benda tersebut terperangkap jauhdidalam liang telinga. Dalam
keadaan seperti ini penderita perlu dikirim pada seorang ahli THT yang akan
mengeluarkan dengan cara anestesia umum. Besar kemungkinan timbul perforasi
pada gendang telinga apabila dipaksakan mengerjakannya di kamar periksa.
Benda-benda asing organik seperti kacang sebaiknya tidak diirigasi sebab air
yang dimasukkan kedalam liang telinga akan menyebabkan kacang tersebut
mengembang dan dalam keadaan seperti ini sebaiknya seorang ahli THT yang
mengeluarkannya.
2.
TRAUMA
Trauma
pada daun telinga mungkin dapat terjadi pada saat bertinju atau akibat suatu
kecelakaan. Akibatnya timbul hematoma dibawah kulit. Apabila hal ini terjadi
maka diperlukan beberapa aspirasi untuk mencegah terjadinya deformitas pada
daun telinga(cauliflowerear) sebagai proses akibat timbulnya proses organisasi
bekuan darah dibawah kulit.
Mungkin
timbul laserasi hebat paada lobulus sehingga tersobek. Dalam keadaan seperti
ini perlu dilakukan penjahitan sehingga lobulus dapat menempel kembali pada
daun telinga dan biasanya sembuh dengan sempurna. Antibiotika dapat diberikan
untuk menghindari perikondritis.
Liang
telinga mungkin dapat mengalami luka akibat manipulasi alat yang dipalkai untuk
mengeluarkan serumen. Dengan meletakkan kasa di liang telinga , timbulnya
infeksi pada luka tadi dapat dicegah. Pemberian penisilin untuk mencegah
infeksi.
3.
FURUNKEL
Furunkel(otitis
eksterna sirkumskripta)
Keadaan ini dapat terjadi aakibat adanya infeksi oleh staphylococcus aureus didalam folikel
rambut pada liang telinga bagian tulang rawan . timbul nyeri hebatlebih-lebih
apabila daun telinga digerakkan atau disentuh. Liang telinga tampak merah dan bengkak. Kadang-kadang pembengkakan
dapat meluas kebelakang telinga sehingga menyerupai keadaan pada mastoiditis
akuta. Nyeri telinga hebat juga timbul ketika kita memasukkan sepekulum telinga
kedalam liang telinga.
PENGOBATAN
Untuk
mengatasi nyeri dapat diberikan aspiirin atau parasetamol setiap 4 jam sekali.
Tampon telinga yang dibasahi dengan gliserin dan pasta magnesium sulfat (B.P.)
secara hati hati dimasukkan kedalam liang telinga dan diganti setiap hari.
Tindakan ini dapat menghindari infeksi yang berada didalam folikel rambut.
Perlu diberikan penisilin intra muskuler dengan dosis 500.000 unit setiap 6 jam
sekali.
Apabila penderita sering mengalami kekambuhan. Perlu dilakukan
sapuan hidung untuk dapat menetukan
jenis organisme yang terdapat pada rongga hidung. Umumnya beruap ojenis
staphylococcus, dan salep yang mengandung antibiotik harus diberikan pada
“carier” ini. Air kemih juga diperiiksa untuk mengetahui adanya glikosuria.
4.
OTITIS
EKSTERNA DIFUSA
Dapat mengenai baik satu telinga maupun keduanya. Apabila terjadi
unilateral biasanya sekunder , akibat adanya radang telinga tengah. Apabila
terjadi bilateral. Mungkin akibat infeksi bakteri atau jamur iritasi akibat suatu bahan kimia atau
merupakan bagian daripada kelainan kulit ditempat lain secara umum. Sering kelainan ini dapat timbul akibat
tekanan jiwa.
1.
Infeksi
jamur
Biasanya
terjadi setelah berenang terutama didaerah tropis dan akibat infeksi aspergillus niger . liang telinga menjadi penuh kotoran yang
berwarna putih denngan bercak-bercak hitam. Iritasi akibat bahan kimia seperti
cat rambut dan antibiotika lokal dapat menimbulkan suatu dermatitis lokal.
2.
Infeksi
bakteri
Biasanya
terjadi setelah adanya goresan kulit akibat pemakaian kait yang tajam sewaktu
pengangkatan serumen. Sehingga timbul iritasi sehingga penderita terpaksa
menggaruk-Garuk telinganya lagi. Nanah terkumpul didalam liang telinga sehingga
kulit menjadi merah dan bengkak.
GAMBARAN
KLINIS
Kedua
telinga dirasakan sangat gatal, penderita terus berkeinginan untuk terus
menggaruk telinga terutama pada waktu menjelang tidur . timbul cairan dan
pendengaran berkurang. Liang telinga penuh dengan kotoran(debris) dan kulit
liang telinga ini mengalami peradangan. Kurangnya pendengaran akan segera
teratasi setelah liang telinga
dibersihkan.
PENGOBATAN
Telinga
dibersihkan dengan hati-hati dan kemudian dimasukkan sehelai tampon telinga
yang telah dibasahi dengan merkurokrom 1% cara ini dapat menolong penderita dan
dapat diulangi setiap hari sampai peradangannya dapat diatasi . infeksi
aspergillus niger memerlukan tampon telinga yang dibasahi dengan acidum
salicylicum 2% di dalam spiritus atau dengan larutan nystatin. Perlu dijaga
agar telinga tidak kemasukan air selama satu bulan.
5.
PERIKONDRITIS
AKUT
Perikondritis
akut merupakan infeksi yang hebat. Radang
dapat mengenai tulang rawan setelah operasi mastoidektomi radikal. Dalam
operasi tersebut sewktu orifisium dilebarkan, liang telinga tulang rawan akan
terbuka dan kemudian dapat diikuti dengan terinfeksinya tulang rawan tersebut.
GAMBARAN
KLINIS
Nyeri
hebat pada daun telinga, daun telinga
merah dan bengkak, Lobulus tidak
ikut terkena proses.
PENGOBATAN
Secepatnya
diberikan tetrasiklin 250 mg tiap 6 jam sekali selama sepuluh hari. Daun
telinga perlu diperiksa setiap hari untuk melihat kemungkinan terjadinya abses
yang memerlukan tindakan insisi untuk mengeluarkan nanah didalamnya. Penyakit
ini sering menimbulkan ddeformitas daun telinga akibat adanya jaringan parut.
6.
TUMOR
DAUN TELINGA
1)
JINAK
Sering tumbuh papiloma pada orifisium liang telinga. Ini merupakan
kutil biasa dan ekstirpasi dapat dilakukan dengan anestesia lokal.
2)
GANAS
a.
Karsinoma
Karsinoma
dapat timbul akibat adanya ulkus roden atau pada daerah yang mengalami
keratosis. Jenis karsinoma yang sering dijumpaipada daun telinga dalah
karsinoma skuamosa. Meskipun karsinoma sel basal sering tumbuh pada bagian lain
permukaan. Biasanya berbentuk papiliferus dengan ulserasi ditengahnya yang
mudah berdarah apabila tersentuh. Pada stadium dini tidak dirasakan adanya
nyeri tapi setelah karsinomaa menyerang tulang rawan penderita menjadi sangat
menderita akibat rasa nyeri yang hebat
b.
Ulkus roden
Ulkus
roden terjadi pada orang yang bertahun-tahun bekerja dibawah terik matahari.
Bentuk ulkus khas, dengan tepi yang rata disertai terbentuknya krusta ditengah ulkus.
PENGOBATAN
Radioterapi
diberikan pada karsinoma dini yang dangkal. Karsinoma yang telah meluas dan
mengadakan invasi kedalam tulang rawn memerlukan ekstirpasi sebagian atau
seluruh daun telinga .
7.
TUMOR LIANG TELINGA LUAR
1)
JINAK
Osteomata tumbuh di dalam liang telinga bagian tulang. Tumor ini
biasanya tidak bertangkaii dan terbentuk
dari tulang yang padat. Sering terjadi pada orang yang gemar berenang
dan biasanya didapati dua atau lebih tumor pada tiap telinga.
GAMBARAN KLINIS
Biasanya penderita tidak merasakn apa-apa jika tumornya masih
kecil. Osteomata dapat tumbuh dan menyebabkann tertanamnya serumen pada
permukaan gendang telinga. Otitis eksterna dapat terjadi aakibat osteomata
tersebut. Dan pada keadaan ini sebaiknya tumor diangkat.
2)
GANAS
Karsinoma dapat tumbuh dalam liang telinga luar atau akiibat invasi
tumor yang berasal dari telinnga tengah
. penderita akan merasakan nyeri yang hebat. Cairan yang keluar dari telinga
adalah nanah bercampur darah. Kadang-kadang dapat mengakibatkan kelumpuhan
saraf fasial. Dalam situasi seperti ini mastoidektomi radikal perlu dilakukan
dan kemudian diikuti dengan radio terapi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit ini sering di jumpai
pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk
dan kering.
Umumnya penderita datang ke
RumahSakit dengan keluhan rasa sakit pada
telinga, terutama bila daun telinga disentuh dan waktu mengunyah. Bila
peradangan ini tidak di obati secara adekuat maka keluhan- keluhan seperti
rasa sakit, gatal dan mungkin sekret yang berbau akan menetap
B. Saran
Dengan di
susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat menelaah dan
memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak bisa
menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu kami juga mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada
makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sosialisman, Helmi. Kelainan
Telinga Luar. In : Soepardi E.A., Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga-Hidung-Tenggorok Kepala Leher. Edisi 5. Jakarta. Balai Penerbit FKUI;
2004. P.45.
Mansjoer, arif dkk. 1999.Kapita
selekta.edisi III, hal. 83-85
Potter Patricia A.,1996,
Pengkajian Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta
Suzanne C. smeltzer.Keperawatan
Medikal Bedah vol 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta
mkasih mbakkkkk
BalasHapussama sama,, semoga membantu .. :)
BalasHapus