Senin, 12 Mei 2014

LP & ASKEP HERNIA



LAPORAN PENDAHULUAN DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
HERNIA





Disusun oleh:

Lutfy Nooraini



KONSEP DASAR

A.    Definisi
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal (Lewis,SM, 2003).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).
Hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke dalam anulus inginalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. ( Cecily L. Betz, 2004).
Hernia Inguinalis adalah  suatu penonjolan kandungan ruangan tubuh melalui dinding yang dalam keadaan normal tertutup (Ignatavicus,dkk 2004).

B.    Klasifikasi
Menurut lokalisasi
1.      Hernia Inguinalis
Indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran spermamasuk ke dalam kanalis inguinalis
Direk: batang usus melewati dinding inguinalis bagian posterior 
2.      Hernia Diafragma
Hernia yang melalui diafragma
3.      Hernia Umbilikal
Batang usus melewati cincin umbilical
4.      Hernia Femoralis
Batang usus melewati femoral ke bawah ke dalam kanalis femoralis
5.      Hernia Scrotalis
Batang usus yang masuk ke dalam kantong skrotum

Hernia insisi menurut sifatnya
1.      Hernia Reponibel
Isi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika mengedan, dan masuk jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri/gejala
2.      Hernia Ireponibel
Kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneal
3.      Hernia Inkaserada/Hernia Stragulata
Isi hernia terjepit oleh cincin hernia/terperangkap, tidak dapat kembali ke dalamrongga perut

C.     Patofisiologi
Hernia inguinalis indireksa sebagian besar mempunyai dasar kangenital karena penonjolan dari prossesus vaginalis peritonei atau penonjolan peritoneum yang disebabkan oleh penurunan testis yang menarik peritoneum ke daerah skrotum.
Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prossesus ini telah mengalami abliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui knalis tersegut. Bila prosseus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi), akan timbul hernia inguinalis lateralis longenital.
Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup, namun karena menciptakan lokus minoris resistensie maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita.
Setiap kondisi yang menyebabkan tekanan intra abdominal memegang peranan untuk timbulnya dan membesarnya hernia.

D.    Etiologi
a.      Kngenital/cacat bawaanSejak kecil sudah ada, prosesnya terjadi intrauteri, berupa kegagalan perkembangan
b.      Hrediter (kelainan dalam keturunan)
c.       Umur (hernia dijumpai pda semua umur)
d.      Jenis kelamin, Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita
Didapat, seperti mengedan terlalu kuat, mengangkat barang-barang yang berat


F.     Gejala Klinis
a.      Adanya benjolan di daerah inguinal
b.      Benjolan bias mengecil atau menghilang.
c.       Benjolan akan muncul bila adanya peningkatan tekanan intra abdominal.
d.      Rasa nyeri , mual muntah bila ada komplikasi.
e.      Sebagian besar tidak memberikan keluhan.

G.    Pemeriksaan fisik
a.      Thumb test (Dengan menekan Anulus internus dan klien mengejar) tidak di dapatkan benjolan keluar.
b.      Finger test (test invaginasi jari lewat skrotum ke dalam inguinalis penderita mengejar) akan terasa benjolan pada jari.
c.       Zremant test (Tangan kanan jari II menekan Anulus internus kanan, jari III menekan Anulus Ekternus kanan, jari IV menekan fasa ovalis kanan, penderita mengejar) akan adanya dorongan pada jari II.

H.    Penatalaksaan
1.      Manajemen medis,
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan jalan pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa ditegakkan. Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah :
a.      Herniotomy : membuang kantong hernia, ini terutama pada anak – anak karena dasarnya dalah kongenital tanpa adanya kelemahandinding perut.
b.      Herniorrhaphy : membuang kantong hernia disertai tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakangkanalis inguinalis.
c.       Pada pasien yang didapatkan kontraindikasi pembedahan atau menolak dilakukan pembedahan dapat dianjurkan untuk memakai sabuk hernia (truss). Sabuk itu dipakai waktu pagi dimana penderita aktif dan dilepas pada waktu istirahat (malam).
2.      Manajemen keperawatana.
a.      Pre operasi :
Pengkajian : ditujukan pada nyeri, ada tonjolan pembengkakan daerah inguinal, cemas, tingkat pengetahuan pasien tentang hernia dan penanganannya. Pengkajian juga ditujukan pada riwayat.
Diagnosa keperawatan : masalah keperawatan yang bisa muncul adalah gangguan kenyamanan, kecemasan, kurang pengetahuan dan resiko tinggi terjadi infeksi.
Intervensi keperawatan (secara umum) ; beri posisi kepala tempat tidur ditinggikan, bila hernia turun/menonjol dimasukan kembali secara manual, anjurkan menggunakan sabuk hernia, beri analgesik sesuai advis, hindari manuever yang bisa meningkatkan tekanan intra abdominal : batuk kronik, angkat berat, mengedan secara kuat dan anjurkan untuk kompres dingin pada daerah yang bengkak.

b.      Post operasi
Dihubungkan dengan pembedahan umum lainnya seperti masalah resiko tinggi infeksi, masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan lukaoperasi, dan pendidikan pasien untuk perencanaan pulang.
Hernia inguinalis lateralis reponibilis dilakuakn tindakan bedah elektif karena di takutkan akan terjadi komlikasi yaitu Herniatomy dan Herniagrafi.
Bedah elektif adalah kanalis di buka, isi hernia di masukkan kantong di ikat dan di lakukan bassiny plasty untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Hernia inkarserata dan strangulasi dilakukan bedah darurat yaitu cincin hernia di cari dan di potong usus dilihat apakah vital atau tidak bila vital dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak di lakukan reseksi usus dan Anastomisis.

I.       Komplikasi
1.       Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2.       Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis incarcerata.
3.       Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulata.
4.       Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5.       Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.
6.       Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
7.       Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
8.       Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
9.       Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.


















KONSEP PERAWATAN
           
A.    Pengkajian
Pengumpulan data
Identitas klien
Meliputi nama, unsure, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekrjaan, no register, diagnosa medis, dan tanggal MRS.

Keluhan utama
Adanya benjolan di inguinalis masuk bila klien tidur dan klien mengejar, menangis, berdiri, mual – mual, muntah. Bila adanya komplikasi ini menciptakan gejala klinis yang khas pada penderita HIL

Riwayat kesehatan lalu
Biasanya kx dengan HIL akan mengalami penyakit kronis sebelumnya. Missal : adanya batuk kronis, gangguan proses kencing (BPH). Kontipasi kronis, ascites yang semuanya itu merupakan factor predis posisi meningkatnya tekanan intra abdominal.

Riwayat kesehatan sekarang
Pada umunya penderita mengeluh merasa adanya benjolan di selangkangan / di daerah lipatan pada benjolan itu timbul bila penderita berdiri lama, menangis, mengejar waktu defekasi atau miksi mengangkat benda berat dsb, sehingga ditemukan rasa nyeri pada benjolan tersebut. Selain itu juga di dapatkan adanya gejala lain seperti mual dan muntah akibat dari peningkatan tekanan intra abdominal.

Riwayat kesehatam keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit HIL atau penyakit menular lainnya.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran, GCS, Vital sigh, bb dan Tb


Pemeriksaan laboratorium
Analisah slarah, untuk mengetahui jumlah darah seluruhnya Hb faal hemostasis, dan jumlah lekosit.
Analisah urin untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing.

Pemeriksaan penunjang
foto thorax, untuk mengetahui keadaan dari jantung dan paru.
Pemeriksaan ECG, dilakukan pada pasien yang berusia³ 45 th.


B.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya insisi dari pembedahan dan trauma jaringan.
Potensial terjadi infeksi b/d adanya luka insisi pada operasi.
Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri
Ancretas b/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya.
Gangguan eliminasi urine: Retensi urin b/d pengaruh anasthesi.











C.     RENCANA PERAWATAN
Gangguan rasa nyaman (nyeri) s/d adanya insisi dari pembedahan dan trauma jaringan.
Tujuan : rasa nyeri berkurang dan rasa nyaman terpenuhi dalam waktu 3x24 jam.
Kriteria : - kx mengungkapkan myeri berkurang
   - kx bebas dari rasa nyeri
   - Ekspresi wajah tenang dan santai
   - kx dapat tidur dan istirahat dengan nyaman
Rencana :
Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga dengan komunikasi yang baik.
R/ : Dengan komunikasi yang baik akan memudahkan kita dalam melaksanakan asuhan keperawatan sehingga px & kiq lebih kooperatif
Catat lokasi, intensitas, durasi dan penyebaran rasa nyeri
R/ : Mengetahui perkembangan nyeri dan tanda – tanda nyeri hebat sehingga dapat menentukan tindakan selanjutnya.
Beri penjelasan pada kx sebab – sebab terjadinya nyeri
R/ : kx tidak merasa cemas dan mengerti sebab – sebab nyeri.
Anjurkan teknik distraksi dan relaksasi
R/ : Menurunkan ketegangan otot, sendi dan melancarkan peredaran darah sehingga dapat mengurangi nyeri.
Beri dorongan pada klien untuk melakukan mobilisasi secara bertahap.
R/ : Menghindari kekakuan sendi otot dan penekanan pada daerah tertentu
Laksanakan instruksi dokter untuk pemberian obat analgesik
R/ : Analgesik berfungsi sebagai depresan system syaraf pusat sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri.

Potensial terjadi infeksi adanya luka pada okerasi.
Tujuan : Luka operasi tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil : tidak ada tanda – tanda infeksi / radang (color, dolor, rubar, tumor, functio laesa).
Rencana:
Beri penjelasan pada klien perlunya menjaga kebersihan daerah luka operasi
R/ : Dengan penjelasan diharapkan kx mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah luka operasi.
Observasi tanda – tanda infeksi pada daerah operasi
R/ : Respon jaringan terhadap infeksi di manifestasikan dengan oedem, kemerahan, dan berkurangnya epitelisasi atau granulasi kulit.
Periksa kulit untuk memeriksa adanya infeksi yang terjadi.
R/ : Gangguan pada integritas kulit atau dekat dengan lokasi operasi adalah sumber kontaminasi luka.
Rawat luka operasi dengan tekhnik aseptik
R/ : Tindakan aseptik akan menghangat pertumbuhan kulitan dan menjaga luka operasi dari infeksi.
Observasi gejala kardinal
R/ : Mengetahui perkembangan kesehatan kx dan peningkatan suhu merupakan salah satu tanda infeksi.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik.
R/ : Anergiotik berfungsi untuk membunuh kuman dan mencegah infeksi

Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri
Tujuan : pasien mampu mobilisasi
Kriteria Hasil : -pasien mampu melakukan pergerakan secara bertahap
                           -pasien bisa beraktifitas mandiri
Rencana :
Beri motivasi & latihan pada pasien untuk beraktifitas
R/ : meningkatkan perasaan untuk beraktivitas
Ajarkan teknik mobilisasi di tmpat tidur
R/ : melatih menggerakan anggota tubuh
Anjurkan keluarga untuk memotivasi dan membantu melatih mobilisasi pasien
R/ : keluarga punya peran penting membantu pasien
Tingkatkan aktifitas secara bertahap
R/ : meningkatkan mobilitas pasien





DAFTAR PUSTAKA

Black, M., Joyce, Ester, 1997, Medical Surgical Nursing Clinical Management for Continuity of Care, USA
Brunner and Suddarth, 1980, Medical Surgical Nursing, J.B. Lippincott Company, Philadelphia, USA
Donna, L., Wong, Marilyn Hockenberry-Eaton, Marilyn L. Winke David Wilson, et al, 1999, Wholey and Wong’s Nursing Care of and Children, St. Louis, Mosby, USA
Kendarto, 1994, Hernia, HDW Ilmu Bedah I, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
NANDA. 2005. Nursing Diagnosis : Definition and Classification 2005-2006. NANDA International. Philadelphia.
University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing
                   

18 komentar:

  1. makasih banyak nih infonya mengenai askep hernia, memang ini ada tugas untuk praktek dirumah sakit makanya disuruh membuat asuhan keperawatan hernia

    BalasHapus
  2. ramuan tradisional untuk obat asam urat adalah obat yang banyak dicari oleh wanita, dan pria yang berumur di atas 30 tahun, karena banyak yang terkena penyakit asam urat. bahkan sekarang di bawah umur 30 tahun sudah terkena asam urat akut. jika penyakit sudah parah akan mengakibatkan persendian tidak bisa bergerak. tetapi anda tidak usah khawatir, karena sekarang sudah muncul obat untuk asam urat herbal tradisional berkhasiat tinggi. obat asam urat yang alami ampuh dari dulu tradisional ini adalah salah satu obat herbal asam urat dan kolesterol menahun tradisional berkhasiat tinggi, dan obat asam urat herbal tradisional terbaik alami ampuh dari dulu. tidak hanya bisa dijadikan untuk obat asam urat, tetapi bisa juga mengobati kolesterol tinggi.
    jika anda mencari obat untuk mengobati asam urat dan kolesterol tinggi, disini tempatnya menjual cari obat untuk mengobati asam urat paling ampuh. sedikit bahasan tentang jual herbal obat untuk penyakit asam urat, obat untuk mengobati asam urat tanpa zat kimia ini adalah obat untuk penyakit asam urat terbaik tanpa zat kimia. jika anda sudah bosan dengan obat kimia, jangan khawatir karena ini adalah obat tradisional untuk penyakit asam urat akut tanpa zat kimia. produk kami menjual obat asam urat kualitas terjamin terbaik. banyak yang sudah menggunakan info tentang obat untuk penyakit asam urat dan memberikan testimoni yang positif.

    BalasHapus
  3. The nice Post, and Best Author
    Obat Difteri
    From Nothing For Some Thing

    BalasHapus
  4. Nice, Sangat bermanfaat dan sangat luar biasa. Terima Kasih atas informasi dan jangan lupa kunjungi pula Cara Mengatasi Buah Zakar Sebelah

    BalasHapus
  5. Wow.. Verry good article, this is the best information for me and all my friends.. thanks, don't forget visit back
    Obat Tradisional Kencing Berdarah Herbal and than
    Obat Kencing Darah Herbal Paling Aman dan Ampuh thanks.. :D

    BalasHapus
  6. Wow.. Verry good article, this is the best information for me and all my friends.. thanks, don't forget visit back
    Obat Tradisional Kencing Berdarah Herbal and than
    Obat Kencing Darah Herbal Paling Aman dan Ampuh thanks.. :D

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas artikel yang luarbiasa dari anda, jangan lupa kunjungi kamio. jika anak anda mengalami campak karena virus rubell maka anda perlu Obat Penyakit Campak Untuk Anak di Bawah 5 Tahun dan jang lupa melihat artikel kami berjudul
    6 Jurus Mudah Menghafal Al-Qur’an agar anda lebih mudah untuk menghafal Al-Qur'an.

    BalasHapus
  8. thank you for the information, visit my website at obat gondok

    BalasHapus